RESUME
ADMINISTRASI PELAYANAN
KHUSUS DI SEKOLAH
Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas dari salah satu tugas mata kuliah
DOSEN
: Drs. Ujang, M.Si
Disusun
Oleh Kelompok IV :
1. Mahpudin
2. Yani
Yuliani
3. Rumini
R.K
4. Estu
Rahayu
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASSALAMIYAH
JAWILAN –
SERANG – BANTEN
2012
KATA
PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya yang telah diberikan. Hanya dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampi
akhir zaman.
Dengan pertolongan Allah SWT dan usaha yang sungguh-sungguh penulis
dapat menyelesaikan makalh ini.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.
Drs. H.A.Bazari Syam MS, M.PdI Selaku Ketua STAI Assalamiyah
2.
Drs. Ujang, M.Si. Selaku dosen Mata Kuliah
3.
Seluruh teman-teman yang memberikan motivasi untuk penyusunan makalah
ini.
Maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan makalah ini.
Terima kasih, semoga langkah penulis diridhoi Allah SWT. Amin….
Jawilan, ………………….2012
Penulis
ADMINISTRASI PELAYANAN
KHUSUS DI SEKOLAH
PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar memerlukan dukungan fasilitas
yag tidak secara langsung dipergunakan di kelas. Fasilitas yang tidak secara
langsung antara lain adalah perpustakaan sekolah, koperasi sekolah, usaha
kesehatan sekolah dan kafetaria sekolah.
Administrasi layanan khusus adalah memberi layanan
secara khusus atau suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan
proses belajar mengajar di kelas. Tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah
kepada para siswamnya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses
belajar.
A. PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Layanan perpustakaan bertujuan untuk
membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan cara memberikan
kesempatan untuk menumbuhkan sikap senang membaca dalam mengembangkan bakat
siswa.
Untuk mencapai tujuan itu,
perpustakaan sekolah menengah harus dikembangkan sehingga mampu menarik
perhatian siswa yang pada gilirannya dapat mendorong mereka untuk menggunakan
perpustakaan sekolahnya.
1.
Fungsi Perpustakaan
Dalam ikut serta
mendukung pelaksanaan program pendidikan di sekolah menengah, perpustakaan
mempunyai funugsi sebagai berikut:
a.
Fungsi pendidikan, yaitu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menambah pengetahuan atau mempelajari
kembali materi-materi pelajaran yang telah diberikan olehguru di kelas. Siswa
yang rajin akan selalu mencari atau mendalami apa yang telah diajarkan oleh
guru di kelas.
b.
Fungsi informasi, yaitu tempat
mencari informasi yang berkenaan dengan pemenuhan rasa igin tahu siswa dan guru.
c.
Fungsi rekreasi, yaitu
memberikan kesempatan siswa dan guru untuk menikmati
bahan yang ada.
d.
Fungsi penelitian, yaitu
menggunakan perpustakaan sebagai jawaban terhadap berbagai pertanyaan ilmiah.
Organisasi
perpustakaan sekolah dapat diatur sesuai dengan keadaan sekolah. Kepala sekolah
dapat menunjuk wakilnya atau salah seorang guru yang dianggapnya mampu
bertanggung jawab dalam administrasinya. Apabila kepala sekolah memberikan
tugas administrasi perpustakaan itu kepada guru, maka guru tersebut hendaknya
diberi keringan jumlah jam mengajarnya sehingga ia dapat memikirkan lebih baik
tentang pengembangan perpustakaannya.
Untuk membuat agar
perpustakaan tidak ketinggalan dengan laju perkembangan ilmu dan teknologi,
perpustakaan harus membuat agar koleksiya senantiasa layak baca dan mutakhir.
Untuk maksud itu perpuatakaan harus senantiasa melakukan penambahan koleksinya.
Penambahan-penambahan itu selain berasal dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, dapat juga dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah
dengan (a) pembelian, (b) hadiah/sumbangan, (c) tukar menukar, dan (d) karya
guru dan siswa.
Sebelum bahan
pustaka yang ada di perpustakaan dapat sampai kepada pengunjung, koleksi/bahan
pustaka itu harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan itu melalui tahap-tahap (1)
inventarisasi, (2) katalogisasi, (3) klasifikasi, (4) pemberian nomor buku
buku, dan (5) penyusunan buku di rak.
2.
Keterlibatan Guru dalam
Administrasi Perpustakaan
Tidak semuaguru
sekolah menengah harus terlibat langsung dalam administrasi perpustakaan sekolah.
Nasution (1981) mengemukakan keterlibatan guru dalam perpustakaan itu antara
lain:
a.
Memperkenalkan buku-buku kepada
para siswa dan guru.
b.
Memilih buku-buku dan bahan
pustaka lainnya yang akan digunakan untuk menambah koleksi perpustakaan
sekolah.
c.
Mempromosikan perpustakaan,
bauk untuk pemakaian, maupun untuk pembinaannya.
d.
Mengetahui jenis dan menguasai
kriteria umum yang menentukan baik-buruknya suatu koleksi.
e.
Mengusahakan agar siswa aktif
membantu perkembangan perpustakaan.
B. KOPERASI SEKOLAH
Koperasi berasal
dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja
sama untuk mencapi tujuan. Oleh sebab itu definisi koperasi dapat diberikan
sebagai berikut:
Koperasi adalah
“suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan
masuk dan keluar sebagai anggota; dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan usaha, utuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.
Tersebut mengandung unsur-unsur bahwa:
1.
Perkumpulan koperasi bukan
merupakan perkumpulan modal (bukan akumulasi modal), akan tetapi persekutuan
sosial.
2.
Sukarela untuk menjadi anggota,
netral terhadap aliran dan agama.
3.
Tujuannya mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah anggota-anggota dengan kerja sama secara kekeluargaan.
Kerja sama dalam
masyarakat moern telah nampak wujudnya dalam suatu jaringan sistem yang lebih
kompleks. Bentuk-bentuk ikatan perekutuan hidup telah berkembang dan menjadi
lebih beragam. Kini kerja sama di samping memenuhi kebutuhan menjaga
kelangsungan hidup dan rasa aman, juga untuk memperoleh kasih sayang dan
persahabatan seperti dalam keluarga dan paguyuban, juga telah digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan, seperti nampak pada
bentuk-bentuk organisasi yang resmi.
Kerja sama dalam
lapangan ekonomi bagi masyarakat modern sudah sangat berkembang, bukan saja
dalam ragam kegiatannya, tetapi juga jangkauan luas lingkupnya. Kerja sama
terjalin dalam sistem pembagian kerja yang rumit pada setiap lapangan kegiatan
ekonomi, seperti pertanian, industri, perdagangan dan lain-lain di samping
jaringan-antar lapangan ekonomi; antar kelompok, antar organisasi, antar
daerah, bahkan dalam lingkup internasional. Secara ekonomis, umat manusia di
pelosok bumi maupun saling membutuhkan, saling bergantung satu sama lain. Apa
yang saat ini kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tak
selalu kita mendengar radio, maka radio itu adalah hasil buatan orang lain.
Diramu dari bahan-bahan dan teknologi dan teknologi yang datang dari segala
penjuru dunia. Hasil tanaman tembakau kita dinikmati juga oleh orang-orang di
Eropa, Amerika, atau tempat yang amat jauh.
Manusia, di samping
memiliki naluri untuk bekerja sama, juga menyandang naluri lainnya. Umpamanya
saja naluri untuk bersaing yang mewarnai kehidupan sosial politik, olah raga
dan ekonomi. Harus diakui, kemajuan duania yang amat pesat, antara lain karena
semangat untuk bersaing, berlomba untuk mencapai prestasi dan kemajuan
setinggi-tingginya. Semangat persaingan ini, di samping hasil-hasil yang
positif dan bermanfaat, juga memiliki akibat samping yang merugikan atau bahan
mencemaskan seluruh umat manusia. Umpamanya saja dalam lomba persenjataan
nuklir. Atau dalam lapangan ekonomi persaingan bebas akan mematikan yang lemah.
Dalam tata
kehidupan ekonomi yang semata-mata dilandasi oleh semangat persaingan, maka
sebagian besar rakyat kecil yang lemah seperti petani, buruh, nelayan, pedagang
kecil, pengrajin dan lain-lain. Akan tertinggal dari arus kemajuan karena tidak
memiliki kemampuan untuk bersaing dengan golongan lain yang kuat.
Guna mencapai
tujuan luhur seperti tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mewujudkan kemakmuran bagi
seluruh rakyat Indonesia, maka tata kehidupan ekonomi harus dikembangkan atas
dasar semangat kerja sama dan di kota yang merupakan sebagian besar rakyat
Indonesia perlu diajak, diikutsertakan secara aktif dan diberikan kesempatan
yang lebih luas untuk membangun dirinya
melalui koperasi. Koperasi menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1967, tentang
Pokok-Pokok Perkoperasian adalah:
Oleh karena
koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerjasama memenuhi satu atau
lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melaskukan usaha, maka dapat
dibedakan dengan jelas dari badan-badan usaha atau pelaku kegiatan ekonomi yang
lebih mengutamakan modal. Dengan demikian koperasio sebagai badan usaha
mengutamakan factor manusia dan bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi
keejahteraan para anggotanya. Meskipun koperasi meruakan kumpulan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tetapi koperasi bukanlah badan amal.
Tujuan koperasi
yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota-anggotanya.
Pada dasarnya koperasi bukanlah suatu usaha yang mencari keuntungan semata-mata
seperti halnya usaha-usaha swasta seperti firma dan perseroan. Firma dan
pereroan bersifat sangat kapitalis. Tujuan firma dan pereroan yang terutama
ialah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Sungguhpun berusaha memperbaiki
nasib, meningkatkan taraf hidup serta memajukan kemakmuran
C. KAFETARIA SEKOLAH
Pertimbangan awal pendirian
kafetaria/warung/kantin sekolah adalah bukan karena unsur bisnis semata, tanpa
memperhitungkan aspek lain yang lebih penting. Keberadaan
kafetaria/warung/kantin sekolah diharapkan mampu menyokong kelancaran proses
belajar mengajar dari sisi keperluan akan makanan bagi siswa.
Kafetaria/warung/kantin sekolah
secara tidak langsung mempunyai kaitan dengan proses belajar-mengajar di
sekolah. Adakalanya proses belahar-mengajar tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya karena siswa lapar dan haus.
Kafetaria/warung/kantin sekolah
tidak harus diadministrasikan oleh sekolah, tetapi dapat diadministrasikan oleh
pribadi di luar sekolah atau oleh darma wanita sekolah. Namun
kafetaria/warung/kantin sekolah ini tidak boleh terlepas dari perhatian kepala
sekolah. Kepala sekolah harus memikirkan atau mengupayakan kehadiran
kafetaria/warung/kantin sekolah itu mempunyai sumbangan positif dalam proses
belajar-mengajar anak di sekolah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam administrasi kafetaria itu adalah:
1.
Administrasi
kafetaria/warung/kantin sekolah harus menjaga kesehatan (higienitas) masakan-masakan yang dijajakan kepada siswa.
2.
Kebersihan tempat juga harus
menjadi pertimbangan utama, karena kebersihan diharapkan dapat menjauhkan
penyebaran hama
penyakit.
3.
Makanan-makanan yang disediakan
hendaknya makanan yang bergizi tinggi, dan bilamana perlu dapat menambahkan
vitamin-vitamin yang diperlukan siswa pada umumnya.
4.
Harga makanan-makanan hendaknya
dapat dijangkau atau sesuai dengan kondisi ekonomi siswa.
5.
Usahakan agar
kafetaria/warung/kantin sekolah tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlama-lama atau nongkrong. Kondisi yang demikian akan menyokong munculnya
perilaku-perilau negatif.
D. UNIT KESEHATAN SEKOLAH
(UKS)
Usaha Kesehatan Sekolah adalah suatu
layanan yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah dengan cara memberikan pelayanan kesehatan di sekolah.
Biasanya di UKS disediakan sebuah
fasilitas untuk istirahat seperti tempat tidur dan obat-obatan. Hal itu sangat
dibutuhkan oleh murid atau guru maupun karyawan jika terjadi sesuatu hal.
Organisasi UKS diatur sesuai dengan
keadaan sekolah. Kepala sekolah bisa menunjuk bawahannya untuk mengatur
keorganisasian dari pada UKS tersebut.
PENUTUP
Administrasi pelayanan khusus sangat diperlukan untuk
melengkapi keorganisasian dalam sekolah. Namun, dalam pelaksanaannya
administrasi pelayanan khusus ini belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Administrasi pelayanan khusus merupakan sarana/prasana
di administrasi pendidikan yang merupakan sistem kerja sama diantara para
personel pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan tidak dapat dikerjakan dengan
sempurna, tanpa ada administrasi pelayanan khusus. Jadi administrasi pelayanan
khusus ini merupakan kerja sama dengan memanfaatkan sumber daya, baik sumber
manusia maupun non manusia.
SUMBER
Profesi Keguruan
oleh Soetjipto
Koperasi Indonesia
oleh Drs. Arifinal Chaniago
Pemasyarakatan
Perpustakaan oleh Drs. Athaillah Baderi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar