PENGARTIAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
MENURUT 5
PAKAR AHLI
1. Philip H.Coombs
Philip H.Coombs berpendapat bahwa
pendidikan luar sekolah adalah semua kegiatan pendidikan yang terorganisasi,
sistematis dan dilaksanakan di luar sistem pendidikan formal, yang menghasilkan
tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok orang dewasa maupun anak-anak.
2. Russel Kleis
Russel Kleis,dalam bukunya Non-formal
Education mengemukakan bahwa pendidikan luar sekolah adalah usaha pendidikan
yang dilakukan secara sengaja dan sistematis. Biasanya pendidikan ini berbeda
dengan pendidikan tradisional terutama yang menyangkut waktu, materi, isi dan media.
Pendidikan luar sekolah dilaksanakan dengan sukarela dan selektif sesuai dengan
keinginan serta kebutuhan peserta didik yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh.
3. Axinn
Axinn mengemukakan bahwa pendidikan
luar sekolah merupakan kegiatan yang ditandai dengan kesengajaan dari kedua
belah pihak, yaitu pendidik yang sengaja membelajarkan peserta didik, dan
peserta didik yang sengaja untuk belajar.Suzanna Kindervatter mengemukakan definisi
pendidikan luar sekolah sebagai berikut: pendidikan luar sekolah sebagai suatu
metoda penerapan kebutuhan, minat orang dewasa dan pemuda putus sekolah di
negara berkembang, membantu dan memotivasi mereka untuk mendapatkan keterampilan
guna menyesuaikan pola tingkah laku dan aktivitas yang akan meningkatkan
produktivitas dan meningkatkan standar hidup. Suzanna Kindervatter mengusulkan pendidikan
luar sekolah sebagai "empowering process”.Empoweringprocessadalah pendekatan
yang bertujuan untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada seseorangatau kelompok
guna memahami dan mengontrol kekuatan sosial ekonomi dan politik sehingga dapat
memperbaiki kedudukannya dalam masyarakat. Program pembelajaran dalam empowering
process dirancang untuk memberi kesempatan kepada para anak putus sekolah,
dengan menganalisis keadaan kehidupan mereka guna, mengembangkan keterampilan yang
dikehendaki agar dapat merubah keadaan kehidupan mereka.
4. Adikusumo
Adikusumo (1986: 57) dalam bukunya Pendidikan Kemasyarakatan mengemukakan
pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut pendidikan luar sekolah adalah
setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar
sekolah, dimana seseorang memperoleh informasi-informasi pengetahuan, latihan ataupun
bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan mengembangkan
tingkat kerterampilan, sikap-sikap peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan
keluarga bahkan masyarakat dan negaranya.
5. Sudjana
Sudjana, mengemukakan pengertian pendidikan
luar sekolah sebagai berikut: "Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan
belajar membelajarkan, diselenggara-kan luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan
untuk membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi diri berupa
pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga,
masyarakat, lembaga, bangsa, dan negara
PENGARTIAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
MENURUT BEBERAPA
AHLI
1. Prof. Santoso S. Hamodjojo
Prof. Santoso S. Hamodjojo (1998) strategi PLS adalah
untuk meletakkan sistem yang tangguh untuk menangani pendidikan sepanjang
hidup, dengan jalur insidental, informal, nonformal dan formal bagi semua warga
negara untuk menggalang masyarakat gemar belajar yang beradab dan demokratis
(madani).
2. Prof.
Dr.H. Sutaryat Trisnamansyah
PLS menurut Prof. Dr.H. Sutaryat Trisnamansyah (1997) adalah konsep
pendidikan sepanjang hayat yang mengandung karakteristik, bahwa pendidikan
tidak berakhir pada saat pendidikan sekolah selesai ditempuh oleh seorang
individu, melainkan suatu proses sepanjang hayat, mencakup keseluruhan kurun
waktu hidup seorang individu sejak lahir sampai mati.
3. Suparjo Adikusumo
Menurut Suparjo Adikusumo dalam Yoyoh (2000:) mengatakan bahwa:
Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi
yang teratur dan terarah di luar sekolah, dan seseorang memperoleh informasi,
pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan
hidupnya dengan tujuan untuk mengembangkan tingkat keterampilan, sikap-sikap
dan nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif
dalam lingkungan keluarganya bahkan masyarakat dan warganya.
DAFTAR
PUSTAKA
Santoso,
R.A. (1956). Pendidikan Masyarakat I, II, III. Bandung : Ganaco,NV
Sudjana, Djudju, (2004);
Pendidikan Non Formal, Fallah Production, Bandung
Sudjana, D.
(2000). Pendidikan Luar Sekolah; Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafat, Teori
Pendukung, Azas. Bandung : Falah Production
Sujana, S
HD. 2005. Strategi kegiatan Belajar Mengajar dalam Pendidikan Luar Sekolah,
Penerbit Falah Production, Bandung.
Suprayogi.
2005. Pengembangan Model Program pendidikan Luar Sekolah dalam Memperdayakan
kelompok Masyarakat Lanjut Usia Mencapai Kemandirian, Sekolah Pasca Sarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Trisnamansyah,
S. 1986 Pengantar Pendidikan Luar Sekolah, Kurnia Universitas Terbuka, Jakarta
Trisnamansyah, S, (2004),
Filsafat, Teori dan Konsep Pendidikan Luar Sekolah, Handout Perkuliahan,
Program PLS PPS UPI, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar